Senin, 08 Juli 2013

3 Cowok Menerjang Asmara


Kayaknya masih terlalu pagi bagi gue untuk buka laptop, karena hari ini gue libur. Pagi ini, seperti biasa, gue emang lagi nggak ada kerjaan, selain ngemut sarung bantal dan berantakin kartu UNO yang semalem di beli ama Iska, salah satu mantan penyandang gelar Miss Galau of The Year periode 2011/2012. (makasih yaakk :D, ntar gue beli lagi yang bahannya plastik ^^V, hehe)

emang kali ini mau bahas apa ombro?
Apa ya? Nah, ini aja kali ya. Mungkin kali ini gue harus berbagi kisah para kaum Adam, alias cowok. Nah, buat para cewek-cewek, boleh deh bacaan kayak gini dijadiin referensi, mulai untuk mencari calon pacar, bahkan sampai calon suami. Karena banyak banget tipikal-tipikal cowok diluaran sana yang belum berevolusi menjadi seorang "pria". Termasuk gue dan dua temen gue, dua murid titisan Eyang Subur, Albert dan Wawan. Kenapa gue mesti membahas soal cowok dengan referensi dari kedua makhluk ini?. Alasannya cuman satu, karena mereka adalah cowok sejati, cowok yang habis nonton White House Down, dan terpengaruh dengan sosok Agen Rahasia tapi gagal.

Cerita bermula pada hari kamis jam 7 malam saat gue, Albert, Wawan dan dua orang lainnya, Yudi dan Bayu berencana untuk nonton film White House Down. Tapi karena Yudi yang masih konsentrasi sama motor barunya untuk balap, dan Bayu yang mau pergi massage plus plus (jangan ditiru), mereka berdua nggak ikutan acara nonton bareng. Jadi cuma kami bertiga yang melanjutkan untuk nonton film.

Film yang akan kita tonton mulainya jam 9 malam, dan jam masih menunjukkan pukul setengah 8. Bisa deh bayangin gimana garingnya, tiga orang cowok (bukan monyet), lagi di mall, dan harus nunggu selama satu setengah jam. Dan salahnya, gue sedang bersama Albert (bisa baca profilnya di Manusia Tanggal Tua, males gue jelasin).

Karena kondisi yang harus nunggu, Albert ngajakin gue dan Wawan untuk masuk ke Matahari Dept Store untuk hunting baju, alasan Albert sih, dia mau cari baju batik. Dan kami pun ngikutin saran Albert, daripada nggak tau mau ngapain di mall ini. Ada satu kondisi yang harus dihindari kalau hunting baju sama Albert, dan itu secara langsung dialami oleh gue dan Wawan. maksud gue sih cuman ngeliatin doank, begitu juga dengan Wawan. Kondisi itu adalah, dimana Albert akan selalu mencari dan melihat baju yang diskonnya paling tinggi, modelnya paling bagus, dan dia langsung bilang kalau baju itu cocok buat kita, dan dia menghasut kita untuk membeli baju tersebut, padahal menurut kita baju itu belum tentu cocok, atau baju itu emang nggak kita sukai.

"bro, ini bagus banget bro, diskon 50%, cocok nih, beli aja...!!!"
"ah masak sih.."
"iya bro..kapan lagi kan, liat tuh, modelnya old style gitu...ambil aja, Ah kalo aku ada uang, udah aku ambil tuh...."
"....................."

Dan hal semacam itu berlangsung selama satu jam. Gue kalo pergi ke toko pakaian atau sepatu bareng Albert, rasanya sama kayak gue nemenin emak gue belanja ke pasar tradisional, ribet banget. Rencana Albert yang tadinya mau beli baju batik, dia jadi beli baju kemeja. Wawan sempat hampir terpengaruh dengan racunnya si Albert. Dia hampir aja membeli baju kemeja warna ungu (what?? ungu??), tepat setelah selesai di sugesti dengan Albert bahwa baju itu cocok buat dia. Tapi untung Wawan nggak jadi beli karena ada yang nyeletuk, "bagus sih, tapi kalau yang pake baju itu bawa mobil. Kalo bawa motor, jadi nya aneh, lebih mirip terong jalan di aspal naek motor". Dan Wawan pun memutuskan untuk nggak membeli baju ungu tadi.

Itulah salah satu karakter cowok yang lain dari biasanya. Dan karakter cowok lainnya terjadi pada saat 30 menit sebelum film dimulai. Karena masih setengah jam lagi, Wawan memutuskan untuk nongkrong di kursi tunggu pas di sebelah eskalator, tempat yang pas untuk cuci mata pake bayclin. Maksud awalnya cuma nyari tongkrongan sampai film di mulai, tapi malah ngeliatin cewek cewek seksi yang mondar mandir yang naik turun dari eskalator.

"ini pas banget nih tempatnya..." Jrit. Gue bersama cowok LDR dan cowok baru putus. Wawan yang cintanya baru kandas, mencoba untuk menghibur diri dengan mandangin dada dan paha mulus cewek yang melintas di depan kami, sedangkan Albert lagi LDR-an sama pacarnya yang di Medan, laporan kalo dia lagi nonton, Albert masih belum fokus dengan apa yang gue dan Wawan lakuin. Berikut komen-komen gue, Wawan dan Albert jika ada objek "luar biasa" sedang melintas di depan mata kami.

"itu bagus bro, berisi.."
"nggak...agak kurang..."
"itu kok bisa putih banget ya..."
"kayaknya itu warna pink bro..!!!"
"yang mana..??"
"itu sejak kapan cewek itu jadi bertiga, tadi masih sendirian.."
"bro...transparan, dalemannya item...!!"
"men, mantap, diliat dari gayanya, sepertinya dia mau diajak berumah tangga aja.."
"lo bawa Kartu Keluarga gak? tawarin aja...trus bilang, mau tulis nama adek di KK abang.."
"itu bisa dipukul bro bokongnya, bunyinya padat.." (gak usah dibilang juga udah tau ini statement siapa..hahaha).

Dan semua itu pun terlupakan saat Wawan melihat seorang cewek blasteran Indo Bule, entah bule mana. Si cewek lagi jalan bareng adik cowoknya dan bapaknya. Spontan Wawan langsung nyeletuk, "men...ini baru mantap, kalo gue dapet yang kayak gini, langsung di restuin sama bapak deh, langsung dijual semua tuh tambak sarang walet buat pesta seminggu sama tuh cewek, apa nggak bangga bapak gue". Cewek itu nggak terlalu tinggi, memiliki rambut lurus bergelombang, hidung mancung, ya sepintas mirip Alexa Key. Cekidot.

Ilustrasi untuk Cewek Blasteran si Wawan

Dan ternyata tuh cewek nonton film yang sama dengan kita, White House Down. Wawan masih terpesona dengan cewek blasteran itu sampe nggak sadar kalo ilernya berceceran di pundak Albert. 

Bahkan sampai di dalam studio, Wawan masih memandangi cewek itu yang kursinya berjarak 3 tingkat di bawah posisi duduk Wawan. Sejenak Wawan nanya ke gue, 

"gimana ya cara dapetin nomer hapenya?", dan dengan cara mafia receh gue gue kasih saran ke dia, 

"gini aja, biasanya kalo abis nonton kan pada ke toilet, nah lo tunggu pas dia keluar, gue sama Albert nahan bapaknya di toilet". 
Dan Wawan pun bersemangat setelah dikasih saran sesat dari gue. Tapi rencana itu gagal karena si Wawan kelamaan pipis, dan bapaknya si cewek keburu keluar. Wawan cuma dapat info plat nomer mobil si cewek, BP1082xx (xx itu nggak diketahui), hasil dari nunggu di parkiran setelah ngebuntutin si cewek dengan bapaknya. Rencana selanjutnya dia mau ngecek data surat kendaraan di markas kepolisian atas plat nomer tersebut. (pengaruh film White House Down).

~end~

Itu hanya sepasang bola mata yang baru saja melakukan dosa, ralat, lebih tepatnya tiga pasang. Namun intinya bukan apa yang kita lakukan, tapi apa yang akan di inginkan (kelak). Nggak sepenuhnya cowok bisa langsung di cap negatif karena hal yang dilakukan seperti tadi. Maka dari itu, gue menyimpulkan beberapa tafsiran dan pandangan soal sikap cowok di saat mereka sedang bersama teman-temannya, cekidot

  1. Sebenernya, cowok itu nggak mencari cewek yang cantik, tapi yang dicari adalah cewek yang enak di lihat dan mempesona. Makanya, cowok terkadang suka meminta sang cewek berdandan. Bukan karena tuh cowok mata keranjang, tetapi mereka ingin cewek yang bersangkutan itu, terlihat mempesona. catet!!
  2. Bagi cowok, detik ini dia beranggapan atau bisa dianggap sangat menyukai kamu (cewek), tapi beberapa detik kemudian, cowok bakalan lupa dan malah asyik bersama teman-teman cowok lainnya. Tapi jangan takut, hal ini wajar, bukan berarti kamu nggak pernah ada di hatinya. catet lagi!!
  3. “Kamu lagi ngapain?” atau “Sudah makan belum?” adalah kalimat yang paling sering diucapkan cowok manapun saat di telepon. Kaum ini memang bukan makhluk yang pandai berbasa-basi, tetapi menurut gue, sang cowok emang sungguh-sungguh ingin tahu semua hal detail soal ceweknya.
  4. Bukan cowok aja yang gemar bergosip di antara teman-teman cowok lainnya, mereka juga seringkali bergosip, entah itu soal musik, olahraga, dan tentunya soal cewek.
  5. Cowok juga selalu memiliki cara untuk menghindarkan kamu (cewek/pacarnya) dari cowok lain. Yah, salah satunya dengan menolak kalau si cewek ngajakin jalan ke mall.
  6. Cowok adalah sosok yang sok tahu, mereka malu bertanya kepada cewek soal apa yang diinginkan. Nah, jadinya, tebakan mereka seringkali meleset, dan salah perkiraan. Nah, buat cewek, tolong pahami soal ini yak hehe.
  7. Saat bersama teman-temannya, cowok bisa jadi sosok yang angkuh dan tak takut akan apapun. Namun saat berdua dengan cewek yang dia sukai, ia lebih jinak daripada merpati, bisa nangis, bisa kalem dan bisa menghilangkan keangkuhannya.
Nah, mungkin itu aja dulu beberapa sikap para cowok, gue gak bisa mendeskripsikan keseluruhannya karena tiap cowok itu berbeda, dan tentunya memiliki kondisi, toleransi, pandangan dan jangkauan yang berbeda juga. hehe.

Buat Wawan, semoga berhasil dengan plat nomer mobil bokapnya si cewek blasteran, dan buat Albert, semoga langgeng LDR-annya. #sarap

Tidak ada komentar: