Kamis, 21 Juli 2011

Permainan Rakyat Jaman Dulu

Oke..met siang semua. Pertama tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kita kepada blogger.com dan google.co.id atas jasa jasa beliau ane bisa nge-post agak berbau religi kayak gini. Kebetulan tadi lagi iseng iseng sambil kerja (#EmangGaPernahKerja) trus chatting ama temen kantor dulu Jeng Iska (klik aja kalo mau liad propil nya, ga pake upil). pas lagi cerita soal masa kecil mandi ujan ga pake baju sampe permainan tradisional. O iya, info sekedarnya...ni anak tinggal di Bengkong New near Bengkong Hope (#Ngakak). Ng-inggris bgt, hahaha. Trus ga sengaja lewat pertanyaan, kemanakah gerangan hingga sekarang permainan tersebut berada? cuihh. Apa tidak ada lagi? Atau karakteristik jenis permainan yang menyesuaikan siapa yang hidup di zamannya.

Emang sebenernya mau ngebahas apa sih Gan?? Bingung gw..
Oke...cekidot. Kali ini ane mau ngebahas games-games dulu yang hampir jadi fosil. Sayang banget kalo ga di lestarikan. Disamping memliki keunikan tersendiri seperti keakraban dapat terjadi secara langsung, nah kalo maen PS dirumah mana bisa sampe 10 orang, ato maen gameboy, nunggu karatan deh. Lagian ini games ga mahal kayak PS yang ada edisi 1 sampe 5. So, sebagai introduction ane kenalin balik nih, permainan yang dulu pernah eksis di zamannya. Cekidott...


1. Gundu a.k.a Kelereng
Gundu atau Kelereng

Tau permainan gundu ga? Pasti tau donk. Kelereng deh. Ini merupakan salah satu permainan jaman dulu. Permainan anak-anak khas Betawi yang dikenal di daerah Marunda, Jakarta Utara. Permainan ini hanya dimainkan oleh anak laki-laki yang berusia sekitar 7-12 tahun dan dimainkan di tempat terbuka. Jumlah pemain minimal dua orang.

Permainan ini berasal dari unsur dua kata, yakni gundu dan kusir. Gundu berarti "kelereng atau keneker", yakni suatu benda berbentuk bulat terbuat dari kaca atau porselin. Adapun kusir berasal dari kata ngusir artinya "menyuruh pergi jauh-jauh dengan berbagai cara, apabila dalam permainan ini dengan cara menyentil atau menjentik gundu lawan jauh-jauh". Jenis permainan gundu kusir sudah ada sejak masa penjajahan Belanda, kemudian sejak tahun 1950-an permainan ini mulai menghilang. Tapi ada di beberapa daerah masih memainkan jenis permainan ini.

Caranya gimana gan?? kayak maen bola di winning eleven gitu?
Goblok. caranya tuh, player melemparkan gundu sebagai gacoan mereka secara bergilir, gundu yang lebih dekat dengan lubang yang tersedia harus mengusir gundu lawannya. Bagi lawan yang gundunya sudah terusir jauh, untuk memasukkan gundunya ke dalam lubang harus "menyerok" gundunya itu dengan menggunakan jari telunjuk. Ia berikan kesempatan menyerok gundunya sebanyak 3 kali, dan apabila dalam 3 kali serok ia tidak dapat juga memasukkan gundunya ke dalam lubang, maka pemain berikutnya diperbolehkan mengusir gundunya jauh-jauh. Jika ia mengalami 5 kali diusir oleh lawan, maka ia dinyatakan kalah. (menyerok a.k.a shooting).

2. Tali Merdeka a.k.a Lompat Tali
Tali Merdeka

Permainan Tali Merdeka adalah sebutan untuk mereka yang tinggal di Provinsi Riau. Di daerah yang masyarakatnya adalah pendukung kebudayaan Melayu ini ada sebuah permainan yang disebut sebagai tali merdeka, itulah kenapa Indonesia bisa merdeka, ya salah satunya karena permainan ini. Lohh??
Becanda genk..haha

Maennya pake apa gan??
kalo alat maennya, yang kudu disiapin adalah karet-karet gelang yang dianyam memanjang. Cara menganyamnya adalah dengan menyambungkan dua buah karet pada dua buah karet lainnya hingga memanjang dengan ukuran sekitar 3-4 meter. Karet-karet tersebut berbentuk bulat seperti gelang yang banyak terdapat di pasar-pasar tradisional. Karet tersebut tidak dijual perbuah, melainkan dalam bentuk satuan berat (gram, ons, dan kilo). Kalo mau yang gratisan, kumpulin tiap hari pas emak emak kamu baru siap belanja, entah bungkus bawang, sayur ato daging sapi (emang ada daging sapi diiket pake karet???)

Gimana cara maennya gan???
Permainan tali merdeka tergolong gampang juga, karena cuman ngelompatin anyaman karet dengan ketinggian tertentu. Jika pemain dapat melompati tali-karet tersebut, maka ia akan tetap menjadi pelompat hingga merasa lelah, keringetan, haus, kaki patah dan berhenti bermain. Namun, apabila gagal sewaktu melompat, pemain tersebut harus menggantikan posisi pemegang tali hingga ada pemain lain yang juga gagal dan gantiin posisinya. Untuk itu, pemainnya kudu lebih dari 2 (baca: dua, jangan empat) orang.

Ada beberapa ukuran ketinggian tali karet yang harus dilompati, yaitu: (1) tali berada pada batas lutut pemegang tali; (2) tali berada sebatas (di) pinggang (sewaktu melompat pemain tidak boleh mengenai tali karet sebab jika mengenainya, maka ia akan menggantikan posisi pemegang tali; (3) posisi tali berada di dada pemegang tali (pada posisi yang dianggap cukup tinggi ini pemain boleh mengenai tali sewaktu melompat, asalkan lompatannya berada di atas tali dan tidak terjerat); (4) posisi tali sebatas telinga; (5) posisi tali sebatas kepala; (6) posisi tali satu jengkal dari kepala; (7) posisi tali dua jengkal dari kepala; dan (8) posisi tali seacungan atau hasta pemegang tali. 

3. CONGKLAK a.k.a CONGKAK
Congklak ato Congkak (tergantung kosakata daerah pedalaman masing masing)

Congkak adalah suatu permainan tradisional yang dikenal dengan berbagai macam nama di seluruh Indonesia. Biasanya dalam permainan, sejenis cangkang kerang dipake sebagai biji congklak dan jika tidak ada, kadangkala pake biji-bijian dari tumbuh-tumbuhan namun bisa juga pake biji durian..haha. Becanda. 

Di Malaysia permainan ini lebih dikenal dengan nama congkak dan istilah ini juga dikenal di beberapa daerah di Sumatera dengan kebudayaan Melayu. Di Jawa, permainan ini lebih dikenal dengan nama congkak, dakon, dhakon atau dhakonan. Selain itu di Lampung permainan ini lebih dikenal dengan nama dentuman lamban sedangkan di Sulawesi permainan ini lebih dikenal dengan nama Mokaotan, Maggaleceng, Aggalacang dan Nogarata. Dalam bahasa Inggris, permainan ini disebut Mancala. Mantap deh, di Inggris juga ada.

kalo yang ginian gimana cara maennya?? kita ngumpulin biji gitu??
Buset...(#GamparPakeSendal) games ini dimainkan oleh dua orang. Mereka pada pake papan yang dinamakan papan congkak dan 98 (14 x 7) buah biji yang dinamakan biji congkak atau buah congkak. Umumnya papan congkak terbuat dari kayu dan plastik, sedangkan bijinya terbuat dari cangkang kerang, biji-bijian, batu-batuan, kelereng atau plastik (jangan lo sebut biji durian lagi!). Pada papan congkak terdapat 16 buah lobang yang terdiri atas 14 lobang kecil yang saling berhadapan dan 2 lobang besar di kedua sisinya. Setiap 7 lobang kecil di sisi pemain dan lobang besar di sisi kananya dianggap sebagai milik sang pemain.

Pada awal permainan setiap lobang kecil diisi dengan tujuh buah biji. Dua orang pemain yang berhadapan, salah seorang yang memulai dapat memilih lobang yang akan diambil dan meletakkan satu ke lobang di sebelah kanannya dan seterusnya. Bila biji habis di lobang kecil yang berisi biji lainnya, ia dapat mengambil biji-biji tersebut dan melanjutkan mengisi, bila habis di lobang besar miliknya maka ia dapat melanjutkan dengan memilih lobang kecil di sisinya. Bila habis di lubang kecil di sisinya maka ia berhenti dan mengambil seluruh biji di sisi yang berhadapan. Tetapi bila berhenti di lobang kosong di sisi lawan maka ia berhenti dan tidak mendapatkan apa-apa. Permainan dianggap selesai bila sudah tidak ada biji lagi yang dapat dimabil (seluruh biji ada di lobang besar kedua pemain). Pemenangnya adalah yang mendapatkan biji terbanyak.

4. Bola Bekel
Bola Bekel
Permainan yang sangat klasik namun tetap asyik untuk dimainkan. Melatih ketangkasan dan daya nalar anak dalam mengambil buah buah bekel secara cepat dan tepat. Dapat dimainkan secara berkelompok maupun sendiri. 1 set terdiri dari 1 buah bola dan 6 buah biji bekel. Ukuran bola 3,5x3,5x3,5cm. Ukuran manik 2x1x0,8cm. Berat 100gram

Gila gan..lengkap amat....Cara maen nya gimana??
Gimana caranya? Kumpulin dulu temenmu, minimal harus ada dua pemain, kamu dan temanmu. Semakin banyak semakin seru. Terus, siapin bola sama bijinya dong! Biji boleh kerang, atau kuningan atau apapun, tapi bisa dibolak balik ya. maksudnya, diadepin ke atas bisa, diadepin ke bawah juga bisa. Terus? Suit! Atau kalau pemainnya lebih dari 2, hom pim pah! untuk nentuin urutan pemainnya.Nah, kalau sudah, silakan main!

Tau cara main bekel atau ngga? Pasti ga tau.Udik Lo..!
Bola bekel itu mantul kan? Nah, pertama tama, genggam beberapa biji (standarnya sih 5 biasanya) lempar bolanya, letakkan biji itu. ambil satu dan seterusnya. Peraturan dasarnya cuma satu, yaitu bola bekel ngga boleh sampe ngglundung. Lempar ke atas (jangan sampe atap), ambil 1 biji, tangkap bolanya, begitu seterusnya.

Siap bermain? ane kagak ikutan deh, nge-post aja jadi tukang pos. haha


5. Layang-layang
Layang Layang

Nah, masih inget dengan benda seuprit ini? kayak ketupat. Dulu masih inget pas maen layang layang di atas rumah yang lantai 2, itu layangan nyangkut di antena tetangga, pas mau di tarik eh benang nya nyangkut di booster antenna, yah berhubung layangan kesayangan tetep aja ditarik sampe antenna muter 181 derajat. Dan tindakan selanjutnya, potong tali, gulung benang sisa, masuk kamar.

Hoi....Jelasin donk layang-layang nya...!!!!
ok..ok...hehe. gini nih. Layang-layang, layangan, atau wau (di sebagian wilayah Semenanjung Malaya) Malaya tau ga? Malaysia deh, merupakan lembaran bahan tipis berkerangka yang diterbangkan ke udara dan terhubungkan dengan tali atau benang ke daratan atau pengendali. Layang-layang memanfaatkan kekuatan hembusan angin sebagai alat pengangkatnya tapi jangan coba coba pake kipas angin. Dikenal luas di seluruh dunia sebagai alat permainan, layang-layang diketahui juga memiliki fungsi ritual, alat bantu memancing atau menjerat, menjadi alat bantu penelitian ilmiah, serta media energi alternatif.

Cara maennya gimana??
Buset..layangan aja gak tau?? #LemparSendal
Oke gini...siapkan angin, siapkan layangan, bawa lari larian deh di lapangan...pusing ane....

Mungkin itu aja dulu deh, pegel ngetik. Bayangin aja di masa depan benda benda tersebut akan masuk di museum dan jadi pajangan di dalem kaca tebal dengan judul, permainan tradisional anak anak. 
#NangisBawang

Tidak ada komentar: