Manusia Receh Kena Tilang

Hanya satu kata....kampret!. Baru minggu yang lalu gue nge-post soal tips dan trik menghindari tilang polisi, pas kemarin, hari SELASA tanggal 16 April 2013, jam 09.00 waktu Indonesia bagian Batam, gue kena tilang. Ya. Gue di tilang. Bener bener di tilang!. (eh itu yang diujung jangan ketawa tuh, sini kalo berani!!)

Gue sampe sekarang masih bingung, kok bisa kejadiannya kayak gini. Gue buat tipsnya, dan gue kena tilang. Gue yakin polisi itu baca blog gue, dan nyari tempat tinggal gue, trus di buntutin deh. Atau paling nggak, ada satu dari beberapa follower gue yang ngasih bocoran ke pihak kepolisian kalo gue gak punya SIM. Entahlah. Hal itu masih menjadi misteri hingga kini.

Kejadiannya bermula pada hari selasa. Kebetulan gue harus dateng meeting jam 3 sore di Singapore. Dan gue berencana berangkat pagi hari, biar bisa keliling dulu, so gue berangkat jam 8 pagi. Ferry yang gue ambil akan berangkat sekitar jam 10, masih ada waktu buat gue sarapan. Saat gue masih dijalan, kelintas di pikiran gue seonggok waffle tabur mentega. Gue langsung ke mekdi. 

Setelah membabi nggak buta ama waffle yang gue idam idamkan, gue langsung tancap ke pelabuhan. Namun, naas tak dapat ditolak, Syahrini tak dapat di pacarin. Saat gue berhenti di lampu merah, gue gak ngelian kalo ada rambu yang nunjukin "Dilarang memutar arah". Setelah lampu hijau, gue langsung puter arah, maksud untuk pergi ke pelabuhan karena arah nya emang kesana.

Sekitar satu menit gue naek motor.....

Tiga menit....

Tiga menit lima detik, gue di klakson dari samping kiri. Gue kirain temen, gak taunya polisi najong yang naek motor gede. Keringet dingin segede jagung oles mentega turun di kolor gue. Bulu ketiak gue beterbangan. Jantung gue berdegup kencang, seperti genderang mau perang (bacanya jangan pake nada gitu deh, gue nulis nya datar aja kok). Masih dalam kondisi berjalan beriringan, si polisi nunjuk gue pake jari (ya iyalah, masak pake bibir) dan nunjuk ke depan buat berhenti. Apes deh gue.

Polisi : "Selamat pagi, maaf menganggu kenyamanan bapak pagi ini"

(yaelah pake maap, sejak muka lo muncul di sebelah kiri gue, pagi yang cerah ini jadi buram)

Gue : "iya pak, ada apa ya pak?" *pura pura kejang, stroke*

Polisi : "kamu tau kesalahan yang sudah dilakukan?"

Gue : "nggak pak, emang saya salah apa pak?" *masih kejang kejang* *mimisan*

(yang ini, gue masang muka sok cool yang pernah gue praktekin)

Polisi : "kamu tau rambu yang ada di lampu merah sana? disana di larang untuk memutar"

Terlintas dengan tips yang gue buat sebelumnya, gue pengen nyoba, tapi gue lupa detil dari tips yang gue posting kemaren (bilang aja gak berani), terlalu banyak tips dan trik yang frontal di pikiran gue. Dan akhirnya gue ngaku kalo gue emang muter. Lah emang gue muter kok di lampu merah tadi, tapi gue gak keliatan rambu apa aja yang gak gue patuhi.  

Gue : "oh iya ya pak? saya gak liat soal nya, jadi saya langsung muter, saya juga buru buru mau berangkat.

Polisi : "tapi ada rambunya, jadi harus dipatuhi. Kamu punya SIM?"

Jegederrr...!!!! Pertanyaan yang sangat vital bagi saya sodarah sodarahh. Pagi gue yang cerah tiba tiba muncul kilatan petir menyambar Mall di sebelah gue, dan terbakar dengan mudahnya, ribuan elang berukuran besar turun mencengkeram masyarakat yang berlari......eh, ini gue kayak lagi nonton adegan film laga Indosiar ya?. 

balik soal SIM,

Gue : "punya pak, tapi ketinggalan dikantor, karena saya buru buru mau berangkat"

Polisi : "punya KTP?"

Gue : "sama pak, ketinggalan di meja kantor barengan ama SIM nya, mereka kan bersahabat pak, jadi barengan terus".

Polisi : "STNK kamu ada?"

Gue : "ada pak! ada..!! ada..!!" (cepet2 ngeluarin dompet, tangan gue gemetaran)

Dan gue secara tiba tiba diajak rekreasi sama polisi tadi, ke pos polisi tentunya. 

Polisi : "oke, ikut saya dulu ke pos yang tadi kamu lewati"

Gue : "hhhhhhhhhhh....." *selonjoran di aspal*

Di pos polisi.

Polisi : "sebelum saya jelaskan detail nya, saya mau tanya, kamu bisa baca kan?"

(ebuset ini polisi sepele amat ama gue!!!)

Gue : "bisa!" (nada datar, tapi gak membentak, agak sedang gitu nada nya, nada C# Minor)

Polisi : "baik saya jelaskan, menurut pasal 235 ayat 2a...bla... bla.... bla.....melanggar rambu lalu lintas dikenakan denda Rp500.000,- (hoekkk, keselek tai unta) dan untuk yang tidak memiliki SIM dikenakan denda maksimal Rp1.000.000,- (hooowekkk, tai nya bececeran), karena kamu tidak bisa menunjukkan SIM, maka kamu di denda Rp250.000,-

Gue diem, pak polisi itu diem, teman teman pak polisi itu juga diem, Aura Kasih di sebelah gue juga ikutan diem (ini ngapain Aura Kasih ikut ikutan di pos polisi?). Dengan lemes dan lunglai, karena gue juga keburu dikejar jadwal ferry ke Singapore, gue langsung nanya.

Gue : "jadi gimana pak? denda yang harus ditunaikan sesuai dengan mudharat dan manfaatnya?"

Polisi : "yasudah, denda nya kamu titipkan saja di pos sini, (heh? dititip?) kita kenakan 1 pasal saja, yang Rp250.000,- (heh?)

Gue : "oh gitu ya pak, yasudah pak, saya juga buru buru". *ngeluarin uang 250rebu*

Polisi : "baik, nanti saya laporkan ke bagian Lantas".

karena kebiasaan gue dalam bidang keuangan, memberi uang dan menerima uang, gue minta tanda terima (receipt).

Gue : "boleh minta receipt nya pak?" *akal bulus*

Polisi : "oh ini gak pake receipt, kalo kamu mau pake receipt, kamu ikut sidang aja"

Jegederrr level 8. Kok gue yang dibalikin alibinya, gue disuruh ikutan sidang kalo mau dapetin tanda terima. makasih jenderaaall.

Gue : "gitu ya pak, yaudah deh pak".

Polisi : "iya sama sama, lain kali perhatikan rambu nya"

Gue : (dalem ati : O*^*&%^^&$%^#$@#$^%&%#%&*) *naek motor ke pelabuhan*

Akhirnya gue pasrah dengan uang 250 ribu dari dompet gue, melayang dengan gampangnya. Ya sudahlah, ibarat pepatah, "polisi sudah menjadi dubur", "nasi sudah menjadi bubur", atau "tak ada polisi yang tak retak".

Soal SIM (buset benda ini lagi) sepertinya gue emang harus buat SIM, (terutama KTP). Dan gue pengen teriak.......

AARRRRRRRRRRGGGGGHHHHHHHHHH

tips anti tilang gue gagal total. End.